Di tengah banyaknya pilihan kampus dan perguruan tinggi, STIU Wadi Mubarak Bogor menjadi pilihan utama bagi para penuntut ilmu dari berbagai belahan dunia. Terbukti, di beberapa negara di luar Indonesia telah menitipkan putra putri mereka di STIU Wadi Mubarak Bogor untuk mempelajari ilmu agama, khususnya Al-Qur'an.

 

Keutamaan Ilmu dan Lingkungan yang Baik

Ustadz Didik Hariyanto, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak Bogor dan Pengasuh Yayasan Islamic Center Wadi Mubarak Bogor, menjelaskan bahwa keutamaan suatu ilmu terletak pada keutamaan materi yang terkandung di dalamnya. Sebaik-baik ilmu dan yang paling utama adalah ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an. "Banyak kampus yang mengajarkan Al-Qur'an, tapi STIU Wadi Mubarak Bogor memiliki keunggulan lain, yaitu lingkungan yang baik, thoyyibah, dan soleh," ungkap Ustadz Didik.

Hal ini dibuktikan dengan kisah Suhaib, putra Syaikh Isa Al-Masmali, yang mengalami perubahan drastis setelah belajar di Wadi Mubarak. Dari yang semula tidak memiliki prestasi, menjadi seorang yang berprestasi di sekolahnya.

Kerjasama dengan Ma'had Mufassir Saudi

STIU Wadi Mubarak Bogor senantiasa terus berinovasi untuk memberikan pendidikan terbaik bagi para mahasiswanya. Pada semester genap tahun 2024, STIU Wadi Mubarak Bogor membuka program baru yang bekerja sama dengan Ma'had Mufassir dari Saudi.

Program ini akan membekali mahasiswa dengan materi-materi Tafsir yang cukup sebagai langkah awal menjadi seorang mufassir. Setelah menyelesaikan studi, mahasiswa akan mendapatkan double degree ijazah dari STIU Wadi Mubarak dan Ma'had Mufassir.

Pesan untuk Penuntut Ilmu

Ustadz Didik kembali mengingatkan para mahasiswa untuk terus meningkatkan semangat belajar dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. "Para mahasiswa di STIU Wadi Mubarak Bogor tidak hanya mencapai tujuan utama mereka, tetapi juga mendapatkan hal-hal baru yang dibutuhkan masyarakat sekarang ini," ujar Ustadz Didik.

Tag: #STIUWadiMubarak #IslamicCenterWadiMubarak #PondokTahfidzWadiMubarak #AlQuran #Pendidikan #Kerjasama #MahadMufassir #Saudi #DoubleDegree #UstadzDidikHariyanto

Penulis: Muhammad Hilmi Ulwan